Rabu, 05 Desember 2012

Makalah Reproduksi Pada Manusia


 

BAB I

LATAR BELAKANG

Setiap makhluk hidup tentunya menginginkan untuk meneruskanketurunannya, demikian juga dengan manusia. Reproduksi atauberkembang biak merupakan kemampuan suatu organisme untukmenghasilkan keturunan atau organisme baru agar kelestariannya tetapterjaga. Proses reproduksi oleh sistem reproduksi memiliki dua jenis,yaitu laki-laki dan perempuan. Keduanya memiliki system reproduksiyang berlainan dan saling membutuhkan. Manusia bereproduksi secarakawin atau seksual.

RUMUSAN MASALAH

Indikator:

1.       Menjelaskan struktur sistem reproduksi pada manusia
2.       Menjelaskan fungsi sistem reproduksi pada manusia
3.      Menjelaskan proses pembentukan sel kelamin
4.      Menjelaskan proses ovulasi
5.      Menjelaskan proses menstuasi
6.      Menjelaskan proses fertilisasi
7.      Menjelaskan proses kehamilan
8.      Menjelaskan proses pemberian ASI
9.      Menjelaskan prinsip kontrasepsi
10.  Menjelaskan kelainan yang terjadi pada sistem reproduksimanusia.





BAB II
PEMBAHASAN
 
 2.1 PENGERTIAN REPRODUKSI PADA MANUSIA 

Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkanketurunan yang baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnyadan melestarikan jenis agar tidak punah. Pada manusia untuk menghasilkan keturunan yang baru diawali dengan peristiwa fertilisasi.Sehingga dengan demikian reproduksi pada manusia dilakukan dengancara generatif atau seksual.Tanda kematangan alat reproduksi pada pria ditandai dengan keluarnya air mani (ejakulasi) yang pertama yaitu pada saat mimpi basah. Tanda kematangan alat reproduksi pada wanita ditandai dengan haid yang pertama (menarche)

 2.2 Struktur Sistem Reproduksi pada Manusia

A.    Pria 
Alat reproduksi pria terdiri atas alat kelamin luar dan alat kelamin dalamOrgan reproduksi luar terdiri dari:
1. Penis merupakan organ kopulasi yaitu hubungan antara alat kelamin jantan dan betina untuk memindahkan semen ke dalam organ reproduksi betina. Penis diselimuti oleh selaput tipis yang nantinya akan dioperasi pada saat dikhitan/sunat.
2. Scrotum merupakan selaput pembungkus testis yang merupakan pelindung testis serta mengatur suhu yang sesuai bagi spermatozoa.
Organ reproduksi dalam terdiri dari:
1. Testis merupakan kelenjar kelamin yang berjumlah sepasang dan akan menghasilkan sel-selsperma serta hormonetestosterone. Dalam testis banyak terdapat saluran halus yangdisebut tubulus seminiferus.
2. Epididimis merupakan saluranpanjang yang berkelok yang keluar dari testis. Berfungsi untukmenyimpan sperma sementaradan mematangkan sperma.
3. Vas deferens merupakan saluran panjang dan lurus yang mengarah keatas dan berujung di kelenjar prostat. Berfungsi untuk mengangkut sperma menuju vesikula seminalis
  4. Saluran ejakulasi merupakan saluran yang pendek dan menghubungkan vesikula seminalis dengan urethra.
5. Urethra merupakan saluran panjang terusan dari saluran ejakulasi danterdapat di penis.
http://htmlimg4.scribdassets.com/3shrqswni8zjqqw/images/5-ba1f568628.jpg

Kelenjar pada organ reproduksi pria :
1.        Vesikula seminalis merupakan tempat untuk menampung sperma sehingga disebut dengan kantung semen, berjumlah sepasang.Menghasilkan getah berwarna kekuningan yang kaya akan nutrisi bagisperma dan bersifat alkali. Berfungsi untuk menetralkan suasana asamdalam saluran reproduksi wanita.2
2.        Kelenjar Prostat merupakan kelenjar yang terbesar dan menghasilkan getah putih yang bersifat asam.
3.        Kelenjar Cowper’s/Cowpery/Bulbourethra merupakan kelenjar yang menghasilkan getah berupa lender yang bersifat alkali. Berfungsi untukmenetralkan suasana asam dalam saluran urethra.


B.     Wanita 
Alat reproduksi perempuan terdiri atas alat kelamin luar dan alat kelamin dalam.
Organ reproduksi luar terdiri dari :
1. Vagina merupakan saluran yang menghubungkan organ uterus dengan tubuh bagian luar. Berfungsi sebagai organ kopulasi dan saluran persalinan keluarnya bayi sehingga sering disebut dengan liang peranakan. Di dalam vagina ditemukan selaput dara.
2. Vulva merupakan suatu celah yang terdapat di bagian luar dan terbagi menjadi 2 bagian yaitu:
• Labium mayor merupakan sepasang bibir besar yang terletak dibagian luas dan membatasi vulva.
•Labium minor merupakan sepasang bibir kecil yang terletak dibagian dalam dan membatasi vulva.
http://htmlimg2.scribdassets.com/3shrqswni8zjqqw/images/6-a2052eae7f.jpg

Organ reproduksi dalam terdiri dari:
1. Ovarium merupakan organ utama pada wanita. Berjumlah sepasang dan terletak di dalam rongga perut pada daerah pinggang sebelah kiridan kanan. Berfungsi untuk menghasilkan sel ovum dan hormon wanitaseperti:
•  Estrogen yang berfungsi untuk mempertahankan sifat sekunder pada wanita, serta juga membantu dalam prosers pematangan selovum.
•  Progesterone yang berfungsi dalam memelihara masa kehamilan.
2.  Fimbriae merupakan serabut/silia lembut yang terdapat di bagianpangkal ovarium berdekatan dengan ujung saluran oviduct. Berfungsiuntuk menangkap sel ovum yang telah matang yang dikeluarkan olehovarium.
3. Infundibulum merupakan bagian ujung oviduct yang berbentukcorong/membesar dan berdekatan dengan fimbriae. Berfungsimenampung sel ovum yang telah ditangkap oleh fimbriae.
4. Tuba fallopi merupakan saluran memanjang setelah infundibulum yangbertugas sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterusdengan bantuan silia pada dindingnya.
5. Oviduct merupakan saluran panjang kelanjutan dari tuba fallopi.Berfungsi sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menujuuterus dengan bantuan silia pada dindingnya.
6. Uterus merupakan organ yang berongga dan berotot. Berbentukseperti buah pir dengan bagian bawah yang mengecil. Berfungsi sebagaitempat pertumbuhan embrio. Tipe uterus pada manusia adalah simpleksyaitu dengan satu ruangan yang hanya untuk satu janin.
Uterus mempunyai 3 macam lapisan dinding yaitu :
•  Perimetrium yaitu lapisanyang terluar yang berfungsi sebagaipelindung uterus.
• Miometrium yaitu lapisan yang kaya akan sel otot dan berfungsiuntuk kontraksi dan  relaksasi uterus dengan melebar dan kembalike bentuk semula setiap bulannya.
• Endometrium merupakan lapisan terdalam yang kaya akan seldarah merah. Bila tidak terjadi pembuahanmaka dindingendometrium inilah yang akan meluruh bersamaan dengan selovum matang.
7. Cervix merupakan bagian dasar dari uterus yang bentuknyamenyempit sehingga disebut juga sebagai leher rahim. Menghubungkanuterus dengan saluran vagina dan sebagai jalan keluarnya janin dariuterus menuju saluran vagina.
8.  Saluran vagina merupakan saluran lanjutan dari cervic dan sampaipada vagina.
9. Klitoris merupakan tonjolan kecil yang terletak di depan vulva. Sering disebut dengan klentit

2.3 Fungsi Sistem Reproduksi pada Manusia

Fungsi dari sistem reproduksi manusia adalah untuk menghasilkanketurunan baru agar kelestariannya tetap terjaga.

2.4 Proses pembentukan sel kelamin
Gametogenesis adalah proses pembentukan sel-sel kelamin atau gamet. Pembentukan gamet jantan dinamakan spermatogenesis, sedangkan pembentukan gamet betina dinamakan oogenesis. 
A. Spermatogenesis
Proses pembentukan dan pemasakan spermatozoa disebutspermatogenesis. Pada tubulus seminiferus testis terdapat sel-sel indukspermatozoa atau spermatogonium, sel Sertoli yang berfungsi memberimakan spermatozoa juga sel Leydig yang terdapat di antara tubulusseminiferus yang berfungsi menghasilkan testosteron. Proses pembentukan spermatozoa dipengaruhi oleh kerja beberapa hormon.Kelenjar hipofisis menghasilkan hormon perangsang folikel (FolicleStimulating Hormone/FSH) dan hormon lutein (Luteinizing Hormone/LH).LH merangsang sel Leydig untuk menghasilkan hormon testosteron.Pada masa pubertas, androgen/testosteron memacu tumbuhnya sifatkelamin sekunder. FSH merangsang sel Sertoli untuk menghasilkan ABP(Androgen Binding Protein) yang akan memacu spermatogonium untukmemulai proses spermatogenesis. Proses pemasakan spermatosit menjadi spermatozoa disebut spermiogenesis. Spermiogenesis terjadi didalam epididimis dan membutuhkan waktu selama 2 hari. ProsesSpermatogenesis: Spermatogonium berkembang menjadi selspermatosit primer. Sel spermatosit primer bermiosis menghasilkan spermatosit sekunder, spermatosit sekunder membelah lagimenghasilkan spermatid, spermatid berdiferensiasi menjadi spermatozoamasak. Bila spermatogenesis sudah selesai, maka ABP testosterone (Androgen Binding Protein Testosteron) tidak diperlukan lagi, sel sertoliakan menghasilkan hormon inhibin untuk memberi umpan balik kepada hipofisis agar menghentikan sekresi FSH dan LH. Spermatozoa akankeluar melalui uretra bersama-sama dengan cairan yang dihasilkan oleh kelenjar vesikula seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar cowper.Spermatozoa bersama cairan dari kelenjar-kelenjar tersebut dikenalsebagai semen atau air mani. Pada waktu ejakulasi, seorang laki-lakidapat mengeluarkan 300 – 400 juta sel spermatozoa
B. Oogenesis
Di dalam ovarium janin sudah terkandung sel pemula atau oogonium.Oogonium akan berkembang menjadi oosit primer. Saat bayi dilahirkan oosit primer dalam fase profase pada pembelahan meiosis. Oosit primer kemudian mengalami masa istirahat hingga masa pubertas. Pada masapu bertas terjadilah oogenesis. Oosit primer membelah secara meiosis,menghasilkan 2 sel yang berbeda ukurannya. Sel yang lebih kecil, yaitu badan polar pertama membelah lebih lambat, membentuk 2 badan polar.Sel yang lebih besar yaitu oosit sekunder, melakukan pembelahan meiosis kedua yang menghasilkan ovum tunggal dan badan polar kedua.Ovum berukuran lebih besar dari badan polar kedua. Pengaruh Hormon dalam Oogenesis. Kelenjar hipofisis menghasilkan hormon FSH yangmerangsang pertumbuhan sel-sel folikel di sekeliling ovum. Ovum yang matang diselubungi oleh sel-sel folikel yang disebut Folikel Graaf, FolikelGraaf menghasilkan hormon estrogen. Hormon estrogen merangsang kelenjar hipofisis untuk mensekresikan hormon LH, hormon LHmerangsang terjadinya ovulasi. Selanjutnya folikel yang sudah kosongdirangsang oleh LH untuk menjadi badan kuning atau korpus luteum.Korpus luteum kemudian menghasilkan hormon progresteron yangberfungsi menghambat sekresi DSH dan LH. Kemudian korpus luteummengecil dan hilang, sehingga aklurnya tidak membentuk progesteronlagi, akibatnya FSH mulai terbentuk kembali, proses oogenesis mulai kembali. Seorang wanita hanya mampu menghasilkan paling banyak 400ovum selama hidupnya, meskipun ovarium seorang bayi perempuan sejak lahir sudah berisi 500 ribu sampai 1 juta oosit primer

2. 5 Proses Ovulasi
Ovulasi adalah proses pelepasan sel telur. Proses ovulasi dipengaruhi oleh hormon, yaitu LH dan FSH. Kedua hormon ini dihasilkan oleh kelenjar hipofisis di dalam otak. Pada saat inilah seorang wanita dikatakan mengalami masa subur. Masa subur bagi seorang wanita tidak berlangsung setiap hari. Satu siklus menstruasi (haid) akan dimulai padahari pertama setelah hari terakhir masa haid sebelumnya dan berakhirpada hari pertama masa haid berikutnya. Mulai pada hari pertama siklusini sel telur bersama folikelnya akan mengalami pematangan.Lalu pada sekitar 13 - 15 hari sebelum hari pertama haid akan terjadiovulasi. Setelah sel telur masak, selanjutnya akan dikeluarkan dari ovarium. Dalam proses ini, sel telur berada di dalam folikel. Folikel dandinding ovari robek, akhirnya sel telur yang sudah matang akan keluardan masuk ke dalam oviduk (tuba falopi) melalui infundibulum, yaitu bagian yang berbentuk seperti jari-jari. Telur yang telah dewasa ini akan masuk ke dalam saluran telur (tuba falopi) yang akan menghanyutkannya ke dalam rahim dengan cairan khusus. Sel telur dewasa ini baru akandapat dibuahi dalam tempo 24 jam setelah dilepaskan oleh indung telur(ovarium) yaitu pada saat dalam perjalanan menuju rahim. Setelah sel telur dilepaskan, maka sel folikel menjadi kosong. Sel ini kemudian akanberubah menjadi korpus luteum. Pembentukan korpus luteum ini didikung oleh LH. Terbentuknya korpus luteum akan memicu terbentuknya hormon estrogen dan progesteron. Selama masa subur yang berlangsung mulai 20 sampai 35 tahun hanya 420 buah yang dapat mengikuti proses pematangan dan terjadi ovulasi.

2. 6 Proses Menstuasi
 Apabila sel telur tidak dibuahi, korpus akan menghentikan produksi hormon estrogen dan progesterone. Akibatnya, akan terjadi peluruhan endometrium dan pendarahan. Fase ini terjadi selama 4-10 hari.Seorang wanita memiliki 2 ovarium dimana masing-masing menyimpan sekitar 200,000 hingga 400,000 telur yang belum matang/folikel (follicles).Normalnya, hanya satu atau beberapa sel telur yang tumbuh setiap periode menstruasi dan sekitar hari ke 14 sebelum menstruasi berikutnya, ketika sel telur tersebut telah matang maka sel telur tersebut akan dilepaskan dari ovarium dan kemudian berjalan menuju tuba falopi untuk kemudian dibuahi. Proses pelepasan ini disebut dengan“OVULASI”

2. 7 Proses Fertilisasi
Fertilisasi adalah peleburan antara sel sperma dengan sel ovum yang telah matang dan menghasilkan zygote. Zygote akan menempel pada dinding uterus dan tumbuh berkembang menjadi embrio dan janin. Keadaan demikian disebut dengan masa kehamilan. Janin akan keluar dari uterus setelah berusia 40 minggu/ 288 hari/ 9 bulan 10 hari.Tahapan waktu dalam fertilisasi :
• Beberapa jam setelah fertilisasi zygote akan membelah secaramitosis menjadi 2 sel, 4, 8, 16 sel.
• Pada hari ke-3 atau ke-4 terbentuk kelompok sel yang disebut morula. Morula akan berkembang menjadi blastula. Rongga blastosoel berisi cairan dari tuba fallopi dan membentuk blastosit.Lapisan dalam balstosit membentuk inner cell mass. Blastosit dilapisi oleh throhpoblast (lapisan terluar blastosit) yang berfungsi untuk menyerap makanan dan merupakan calon tembuni/plasenta/ari-ari.Blastosit akan bergerak menuju uterus dengan waktu 3-4 hari.
• Pada hari ke-6 setelah fertilisasi throphoblast akan menempel padadinding uterus/proses implantasi dan akan mengeluarkan hormoneHCG (hormone Chorionik gonadotrophin). Hormon ini melindungi kehamilan dengan menstimulasi produksi hormone progesteron dan estrogen sehingga mencegah menstruasi.
• Pada hari ke-12 setelah fertilisasi embrio telah kuat menempel pada dinding uterus.
• Dilanjutkan dengan fase gastrula, yaitu hari ke-21 palsenta akan terus berkembang dari throphoblast. Mulai terbentuk 3 lapisandinding embrio. Lapisan dinding embrio inilah yang akanberdiferensisai menjadi organ-organ tubuh. Organ tubuh akan berkembang semakin sempurna seiring bertambahnya usia kandungan.

2. 8 Proses Kehamilan
Kehamilan terjadi akibat adanya pembuahan sel telur di dalam indung telur wanita oleh sperma. Dalam proses alamiah, ini terjadi karena sperma masuk ke indung telur melalui saluran rahim pada saat melakukan berhubungan badan.Normalnya, wanita hanya memproduksi satu sel telur setiap bulannya.Dilain tubuh pria bisa memproduksi sperma terus menerus dalam jumlahbesar. Rata-rata setiap semprotan air mani mengandung 100-200 juta sperma. Namun dari jumlah tersebut hanya satu yang berhasil menembus indung telur dan membuahi sel telur. Ini merupakan salah satu bentuk seleksi alam untuk memilih bibit yang terbaik.
Apabila pembuahan ini berhasil, dari satu sel telur yang telah dibuahi dan berukuran 0.2 mm akan terus berkembang biak dan berpindah ke dalam rahim.Setelah menempel pada dinding uterus, janin memperoleh makanan dari ibu melalui plasenta. Sebelum terbentuknya plasenta, janin memperoleh dari korpus luleteum. Janin dibungkus oleh selaput yang berfungsi untuk melindungi embrio dari kekeringan dan guncangan serta membantu proses pernapasan dan ekresi. Selaput pembungkus terdiri atas sakusvitelinus, amnion, korion dan alantois. Sakus Vitelinus (kantong kuningtelur) merupakan tempat pemunculan sel sel darah dan pembuluh darah pertama. Amnion merupakan selaput dalam yang menghasilkan getah kebutuban untuk melindungi embrio dari guncangan. Korion merupakan selaput paling luar embrio. Alantois terdapat dalam tali pusat yang berfungsi menghubungkan sirkulasi darah embrio dengan plasenta.Setelah lebih dari 40 minggu dari pemulaan siklus menstuasi terakhir dalam kandungan, bayi sudah sempurna dan siap lahir.Hormon-hormon yang berperan dalam kehamilan:
• Progesteron dan estrogen, merupakan hormon yang berperanan dalam masa kehamilan 3-4 bulan pertama masa kehamilan. Setelah itu fungsinya diambil alih oleh plasenta. Hormone estrogen makin banyak dihasilkan seiring dengan bertambahnya usia kandungan karena fungsinya yang merangsang kontraksi uterus. Sedangkan hormon progesterone semakin sedikit karena fungsinya yang menghambat kontraksi uterus.
•  Prolaktin merupakan hormon yang disekresikan oleh plasenta dan berfungsi untuk memacu glandula mamae untuk memproduksi air susu. Serta untuk mengatur metabolisme tubuh ibu agar janin (fetus)tetap mendapatkan nutrisi.
• HCG (hormone chorionic gonadotrophin) merupakan hormone untuk mendeteksi adanya kehamilan. Bekerja padahari ke-8 hingga mingguke-8 pada masa kehamilan. Hormon ini ditemukan pada urine waniapada uji kehamilan.
• Hormon oksitosin merupakan hormone yang berperan dalam kontraksi uterus menjelang persalianan.
 
Hormon yang berperanan dalam kelahiran/persalinan:
• Relaksin merupakan hormon yang mempengaruhi peregangan ototsimfisis pubis
•Estrogen merupakan hormon yang mempengaruhi hormone progesteron yang menghambat kontraksi uterus.
• Oksitosin merupakan hormon yang mempengaruhi kontraksi dindinguterus.

2. 9 Proses Pembentukan ASI
 ASI diproduksi oleh kelenjar susu/payudara (glandula mammae). Kelenjar tersebut pada dasarnya terdapat pada laki-laki dan perempuan, namun mengalami perbedaan perkembangan. Pada laki-laki cenderungmengalami kemunduran (degenerasi) dan tidak berfungsi sebagaipenghasil air susu. Pada perempuan kelenjar susu berkembang makinnyata setelah memasuki masa pubertas. Pada seorang perempuan yang hamil kelenjar payudaranya akan makin  berkembang oleh pengaruh hormon estrogen, somatomamotropin, dan prolaktin. Proses tersebut dimulai pada trimester pertama kehamilan.Hormon estrogen berfungsi untuk membuat hipertrofi sistem duktus(saluran). Sedangkan hormon progesteron berfungsi untuk menambahkan sel-sel asinus pada payudara. Somatomamotropin berfungsi untuk pertumbuhan asinus dan perubahan-perubahan dalam sel, pembentukan kasein, laktoalbumin, dan laktoglobulin. Selama proses kehamilan, air susu tidak keluar karena hormon prolaktin yang merangsang pengeluaran ASI dihambat oleh
Prolactin InhibitingHormone
(PIH).WHO telah merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama 4 – 6bulan. ASI juga dapat terus diberikan selama masih diinginkan bayi
2. 10 Prinsip Kontrasepsi Dalam Reproduksi
Bertujuan untuk mencegah bertemunya sel sperma dengan sel ovum sehingga tidak terjadi fertilisasi. Macam cara dalam kontrasepsi adalah :
• Sistem kalender yaitu dengan memperhatikan masa subur wanita.
• Secara hormonal yaitu menghambat/menghentikan proses ovulasi.
•Kimiawi yaitu dengan menggunakan zat-zat kimia. Seperti spermatosida untuk pria, vaginal douche untuk wanita.
• Mekanik yaitu dengan menggunakan alat-alat kontrasepsi.
•Sterilisasi yaitu dengan membuat setril organ-organ reproduksi bagian dalam. Seperti vasektomi untuk pria dan tubektomi untukwanita.

2. 11 Kelainan/Penyakit pada Sistem Reproduksi Manusia
Kelainan/Penyakit pada system reproduksi antaranya sebagai berikut:
•Kanker Prostat yaitu kanker yang menyerang kelenjar prostat padalaki-laki, dapat diobati dengan pembedahan.
• Impotensi yaitu kondisi dimana pria tidak mampu mencapai ereksi.
• Kanker Leher Rahim yaitu kanker yang menyerang leher rahim.
• Menopause terjadi akibat penurunan jumlah estrogen yang dihasilkan oleh ovarium
 


















BAB III

KESIMPULAN

Tuhan  telah menciptakan kemampuan makhluk hidup untuk dapatbereproduksi untuk meneruskan keturunan serta mempertahankankelestarian jenisnya, demikian juga dengan manusia. Dengan kemampuantersebut, manusia dapat meneruskan keturunannya hingga beranak cucu dimuka bumi. Hubungan intim pada manusia hendaknya dilakukan olehpasangan suami istri secara bijaksana, karena pada dasarnya hubunganintim merupakan hubungan yang kudus atau suci


Defisiensi Unsur Hara Pada Tumbuhan

Defisiensi Unsur Hara



Defisiensi atau kahat unsur hara adalah kekurangan meterial (bahan) yang berupa makanan bagi tanaman untuk melangsungkan hidupnya. Kebutuhan tanaman akan unsur hara berbeda-beda tergantung dari jenis tanamannya, ada jenis tanaman yang rakus makanan dan adapula yang biasa saja. Jika unsur hara dalam tanah tidak tersedia maka pertumbuhan tanaman akan terhambat dan produksinya menurun. Kita sebagai petani tidak mungkin mengecek kandungan hara tanah setiap saat untuk mengetahui ketersediaan unsur hara tersebut, salah satu upayanya adalah dengan mengetahui gejala defisiensi unsur  hara pada tanaman.
Gejala Defisiensi  Unsur Hara Pada Tanaman :
1.      Nitrogen (N)
Gejala kekurangan nitrogen ditandai dengan warna daun berubah menjadi hijau muda kemudian menjadi kuning sempurna, jaringan daun mati dan mengering berwarna merah kecoklatan. Pembentukan buah tidak sempurna, kecil-kecil, kekuningan, dan masak sebelum waktunya.
Cara penanganan kekurangan unsur nitrogen adalah dengan menambahkan pupuk kimia berupa urea (N=46%), ZA (N=21%), KNO3, NPK serta pupuk daun kandungan N tinggi.
2.      Fosfor (P)
Gejala kekurangan fosfor ditandai dengan warna bagian bawah daun terutama tulang daun merah keunguan, daun melengkung, dan terpelintir (distorsi). Tepi daun, cabang dan batang juga berwarna ungu. Kekurangan unsur ini menyebabkan terhambatnya sistem perakaran dan pembuahan.
Cara penanganan kekurangan unsur fosfor adalah dengan menambahkan pupuk kimia SP36 (P=36%), NPK, MKP serta pupuk daun kandungan P tinggi.
3.      Kalium (K)
Gejala kekurangan kalium ditandai dengan mengerutnya daun terutama daun tua meski tidak merata, tepi dan ujung daun menguning yang kemudian menjadi bercak coklat. Bercak daun ini akhirnya gugur, sehingga daun tampak bergerigi dan akhirnya mati. Buah yang terbentuk tidak sempurna, kecil, kualitas jelek dan tidak tahan simpan.
Cara penanganan kekurangan unsur kalium adalah dengan menambahkan pupuk kimia KCl (K=52%), NPK, MKP, serta pupuk daun kandungan K tinggi.
4.      Sulfur (S)
Gejala kekurangan sulfur ditandai dengan warna daun muda memudar (klorosis), berubah menjadi hijau muda, kadang-kadang tampak tidak merata, menguning atau keputih-putihan. Pertumbuhan tanaman terhambat, kerdil, berbatang pendek, dan kurus.
Cara penanganan kekurangan unsur sulfur adalah dengan menambahkan pupuk kimia ZA (S=20%), Phonska (S=10%), serta pupuk daun yang mengandung unsur S.
5.      Kalsium (Ca)
Gejala kekurangan kalsium ditandai dengan pertumbuhan kuncup yang terhenti dan mati, pertumbuhan tanaman lemah dan merana, tepi daun muda mengalami klorosis, buah muda banyak yang rontok dan masak sebelum waktunya, warna buah kurang sempurna.
Cara penanganan kekurangan unsur kalsium adalah dengan menambahkan kapur dolomite (Ca=38%), kalsium karbonat (Ca=90%), serta pupuk kalsium kandungan Ca 80-99%.
6.      Magnesium (Mg)
Gejala kekurangan magnesium ditandai dengan daun tua yang semula hijau segar berubah menjadi kekuningan dan tampak pucat. Diantara tulang-tulang daun terjadi klorosis, warna berubah menguning dan terdapat bercak-bercak berwarna kecoklatan, sedangkan tulang daun tetap berwarna hijau.
Cara penanganan kekurangan unsur magnesium adalah dengan menambahkan pupuk kimia kieserite, kapur dolomite (Mg=18%), serta pupuk daun yang mengandung unsur Mg.
7.      Unsur Mikro
a.     Besi (Fe)
Gejala kekurangan besi ditandai dengan warna kuning pada daun-daun muda, pertumbuhan tanaman terhambat, daun berguguran dan mati pucuk, tulang daun yang berwarna hijau berubah kekuningan kemudian memutih, pertumbuhan tanaman seolah terhenti.
b.     Boron (B)
Gejala kekurangan boron ditandai dengan tepi daun mengalami klorosis mulai dari bawah daun kemudian mengering dan akhirnya mati. Pada tanaman bercabang, ruas tanaman memendek, batang keropos, pembentukan cabang tumbuh sejajar berdampingan.
c.     Tembaga (Cu)
Gejala kekurangan tembaga ditandai dengan daun berwarna hijau kebiru-biruan, ujung daun secara tidak merata ditemukan layu, terkadang terjadi klorosis meski jaringannya tidak mati, pertumbuhan tanaman kerdil dan gagal membentuk bunga.
d.     Mangan (Mn)
Gejala kekurangan mangan ditandai dengan pertumbuhan tanaman kerdil, daun berwarna kekuningan atau kemerahan, jaringan daun di beberapa tempat mati, serta biji yang terbentuk tidak sempurna.
e.     Seng (Zn)
Gejala kekurangan seng ditandai dengan daun tua berwarna kekuningan atau kemerahan, daun berlubang, mengering dan akhirnya mati.
f.        Molibedenum (Mo)
Gejala kekurangan molibdenum ditandai dengan warna daun memudar, keriput dan mengering, pertumbuhan tanaman seolah terhenti dan akhirnya mati.



Cara penanganan kekurangan unsur mikro adalah dengan menambahkan pupuk organik yang tinggi, pemberian pupuk organik cair untuk pemupukan susulan, serta penyemprotan pupuk daun dengan kandungan mikro lengkap.